Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan untuk Root Ponsel Android Anda: Pengantar

Ponsel Android Anda memang bisa melakukan banyak hal, tetapi Anda dapat menambahkan lebih banyak fungsionalitas jika Anda melakukan root ponsel Anda. Manfaatnya termasuk instal dan uninstal aplikasi apa pun yang Anda inginkan, mengendalikan sub-pengaturan terdalam di ponsel Anda, dan mengaktifkan fitur yang dibatasi oleh vendor Anda, seperti tethering. Sebelum Anda terjun ke dunia root, Anda perlu mengetahui risikonya, dan cara terbaik untuk nge-root ponsel Anda dengan aman tanpa kehilangan data apapun.

Informasi di bawah ini harus berlaku tidak peduli siapa yang membuat ponsel Android Anda: Samsung, Google, Huawei, Xiaomi, dll.

Apa itu Root?

Root (atau rooting) merupakan proses yang memungkinkan Anda mengakses semua pengaturan dan sub-pengaturan di ponsel Anda. Ini serupa dengan akses administratif ke PC atau Mac Anda, di mana Anda dapat menginstal software, menghapus program yang tidak diinginkan, dan bermain-main sesuai kegembiraan hati Anda. Di ponsel Anda, ini berarti Anda dapat menghapus aplikasi bawaan (preloaded apps) dari vendor ponsel atau pabrikannya, seperti aplikasi Backup, aplikasi yang disponsori, dan sejenisnya. Kemudian Anda dapat memberi ruang untuk aplikasi yang akan Anda gunakan, dan mungkin mempercepat ponsel Anda dan menghemat masa pakai baterai saat Anda menggunakannya. Dan jika Anda memutuskan untuk unroot, relatif mudah untuk melepaskannya.

Manfaat Root

Kecuali Anda memiliki smartphone Google Pixel atau Google Nexus, kemungkinan ada aplikasi di ponsel yang tidak pernah Anda instal. Aplikasi yang tidak diinginkan ini sering disebut sebagai bloatware karena membutuhkan ruang dan dapat memperlambat kinerja ponsel Anda. Contoh bloatware mencakup aplikasi dari perusahaan yang memiliki perjanjian dengan vendor Anda, seperti BABE, atau aplikasi bermerek lainnya untuk berita, musik, backup, dan fungsi lainnya. Tidak seperti aplikasi yang telah kamu pilih untuk didownload, aplikasi ini tidak dapat dihapus (uninstall)—kecuali ponsel Anda telah di-root.

Di sisi lain, ada banyak aplikasi yang dirancang khusus hanya untuk ponsel yang di-root yang membantu Anda meningkatkan kinerja, memblokir spam, menyembunyikan iklan, dan membuat backup semua yang ada di ponsel Anda. Anda juga bisa mendownload aplikasi batch sehingga Anda bisa menyingkirkan semua bloatware Anda dalam satu gerakan. Dan banyak dari aplikasi ini bahkan dapat ditemukan di Google Play Store.

Setelah Anda nge-root ponsel Anda, Anda dapat mengakses Custom ROM, seperti Paranoid Android dan LineageOS. Custom ROM akan memiliki antarmuka yang menarik dan bersih serta beragam pilihan penyesuaian termasuk skema warna, tata letak layar, dan lainnya.

Sebelum Melakukan Root

Anda wajib belajar beberapa istilah sebelum mulai nge-root. Dua istilah kunci yang perlu Anda ketahui adalah ROM dan bootloader. Di dunia komputer, ROM mengacu pada read-only memori, tapi ini juga berlaku untuk versi OS Android Anda. Saat Anda root ponsel Anda, pada dasarnya Anda sedang menginstal, atau "flash" custum ROM untuk mengganti versi yang disertakan dengan ponsel Anda. Bootloader adalah software yang menjalankan boot OS ponsel Anda, dan perlu unlock untuk root ponsel Anda. Ada berbagai Custom ROM yang tersedia untuk Android, beberapa di antaranya lebih mudah digunakan daripada yang lain.

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah backup versi Android ponsel Anda, ROM Anda, kalau-kalau ada yang salah dengan proses root atau jika Anda ingin membalikkan proses.

Kemungkinan Risiko

Tentu saja, ada beberapa risiko untuk root ponsel Anda. Ini mungkin menghilangkan garansi vendor atau pabrikan, jadi Anda akan kecewa kalau-kalau nantinya ada masalah dengan hardware Anda. Root ponsel juga dapat memblokir akses ke beberapa aplikasi. Pengembang dapat memblokir ponsel yang telah di-root dari mendownload aplikasi mereka karena alasan keamanan dan hak cipta. Pada akhirnya, Anda berisiko mengubah ponsel menjadi brick; artinya, ponsel tidak akan bisa lagi boot up. Root jarang bikin ponsel mati total, tetapi masih mungkin. Jadi, selalu buat backup untuk berjaga-jaga.

Semua terserah kepada Anda untuk memutuskan apakah manfaat yang potensial itu sepadan dengan risikonya. Jika Anda memilih untuk melakukan root, Anda selalu bisa kapan saja membalikkannya jika Anda menyesal.