Apa Itu Phablet?
Ketika sebuah smartphone terlalu kecil, dan sebuah tablet terlalu besar, phablet adalah perangkat yang 'pas' di antaranya. Dengan layar seperti tablet dan bodi seperti smartphone, phablet mudah masuk ke saku jaket, dompet, atau tas lain. Phablet, singkatnya, adalah smartphone besar.
Informasi di bawah ini harus berlaku tidak peduli siapa yang membuat perangkat Android Anda: Samsung, Google, Huawei, Xiaomi, dll.
Apa itu Phablet?
Phablet memiliki kekuatan untuk mengganti smartphone, tablet, dan laptop Anda — setidaknya dalam waktu dekat ini. Sebagian besar phablet memiliki ukuran layar antara lima dan tujuh inci secara diagonal, tetapi ukuran sebenarnya dari perangkat sangat bervariasi.
Beberapa model sulit digunakan dengan satu tangan, dan sebagian besar tidak muat dengan nyaman ke dalam saku celana, setidaknya saat pengguna duduk. (Mungkin ponsel yang dapat dilipat alias foldable bisa menjadi solusinya.) Phablet umumnya memiliki baterai yang lebih besar, chipset yang canggih, dan grafik yang lebih baik, sehingga Anda dapat melakukan streaming video, bermain game, dan menjadi lebih produktif. Ponsel yang cukup besar ini juga jauh lebih nyaman untuk orang dengan tangan yang lebih besar atau jari yang canggung.
Bagi mereka dengan penglihatan rendah, sebuah phablet jauh lebih mudah dibaca. Beberapa phablet dilengkapi dengan stylus untuk input yang lebih nyaman. Plus ada aplikasi yang dapat mengambil kata-kata tertulis dan mengubahnya menjadi teks yang dapat diedit, yang nyaman untuk membuat catatan atau menulis dengan cepat.
Phablet bagus untuk:
- Menonton video saat bepergian
- Memainkan game yang intensif grafis
- Melihat atau mengedit dokumen dan spreadsheet di jalan
- Menggunakan mode layar terbagi
Kekurangnnya adalah:
- Mereka (Phablet) tidak mudah dikantongi
Sejarah Singkat Phablet
Phablet modern pertama adalah Samsung Galaxy Note 5,29 inci, yang memulai debutnya pada tahun 2011, dan merupakan jajaran model paling populer.
Galaxy Note memiliki beragam ulasan dan diejek oleh banyak orang, tetapi membuka jalan bagi phablet yang lebih tipis dan lebih ringan yang datang kemudian.
Pola penggunaan telah berubah, karena orang jarang membuat panggilan telepon tradisional, dan lebih banyak obrolan video dan headset berkabel dan wireless telah menjadi lebih umum.
Reuters menyebut 2013 sebagai "Year of the Phablet" atau "Tahun Phablet," sebagian didasarkan pada banyaknya pengumuman produk di Consumer Electronics Show tahunan di Las Vegas. Selain Samsung, brand terkenal lain, termasuk Lenovo, LG, HTC, Huawei, Sony, dan ZTE, memiliki portofolio phablet sendiri.
Apple, yang dulu menentang membuat ponsel phablet, akhirnya memperkenalkan iPhone 6 Plus. Sementara perusahaan tidak menggunakan istilah phablet, layar 5,5 inci tentu memenuhi syarat sebagai satu, dan popularitasnya membuat Apple untuk terus memproduksi ponsel yang lebih besar ini, termasuk lini iPhone X.
Pada akhir 2017, istilah phablet muncul kembali dengan merilis Samsung Galaxy Note 8, yang menampilkan layar 6,3 inci dan dua kamera belakang: sudut lebar dan telefoto. Sejak itu, Samsung terus membuat ponsel dengan layar lebih besar dari 6 inci, seperti halnya Apple. Sepertinya phablet tidak akan kemana-mana dalam waktu dekat.